Belajar dan Praktek
Soft Skills untuk Kesuksesan
“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”. (QS Al-Kahfi ; 103-104)
Open Mind
Saat ini masih banyak orang yang ingin mendapatkan kesuksesan hanya berfokus kepada peningkatan hard Skill tapi ternyata tidak cukup, hard skill wajib diimbangi dengan soft skill, tabel ini menjadi sebuah Fakta dilapangan tentang Pentingnya Soft Skill dalam kesuksesan. Bahasan ini bisa dijadikan acuan dalam merancang kesuksesan hidup masa depan
Soft skill adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu secara alami yang mencakup kecerdasan, baik emosional maupun sosial, komunikasi atau berinteraksi dengan individu lain, dan semacamnya. Dalam hal ini, soft skill adalah karakter bawaan individu.
Soft skill bisa saja dipelajari, akan tetapi tidak dengan cara belajar formal layaknya di bangku sekolahan atau perkuliahan. Hal itu dapat dipelajari dengan lebih banyak melakukan komunikasi atau berinteraksi dengan individu lain, serta dengan melatih kepekaan sosial. Dengan begitu, individu itu dapat menerapkannya pada perilaku yang nantinya akan berpengaruh pada kemampuan soft skill.
Seiring berkembangnya zaman, di samping individu memiliki kemampuan hard skill, ia juga dituntut untuk harus memiliki soft skill. Hal itu karena dalam suatu organisasi dan lingkungan sosial lainnya, banyak dijumpai kasus kekerasan yang disebabkan ketidakmampuan individu dalam mengendalikan emosi, pikiran, tindakan, juga tuntutan organisasi atau lingkungan sosial yang semakin pelik.
Maka dari itu, kemampuan soft skill dinilai sangat penting karena bisa dikatakan seorang individu itu akan terlihat lebih menonjol dan kompeten dibandingkan dengan individu lain
Manfaat dari Soft Skill
Dengan memiliki soft skill dapat memberikan berbagai manfaat untuk dirinya sendiri dan juga orang lain. Berikut beberapa manfaat menarik dari kemampuan ini.
- Mendukung dan mendorong profesionalisme yang ada dalam diri seseorang ketika mengerjakan sesuatu baik tugas yang diberikan hingga usaha yang sedang dijalankan. Dengan memiliki sikap profesionalisme ini dapat memberikan nilai tambah serta kesan positif bagi orang yang melihat.
- Mampu menambah nilai penciptaan jasa yang ada dalam diri seseorang, sehingga orang tersebut memiliki nilai tambah yang membuatnya menonjol dari orang yang ada disekitarnya dalam cara yang positif.
- Mampu membantu dalam meningkatkan nilai ekonomis dalam menciptakan suatu barang atau melakukan suatu barang. Hal ini dikarenakan dengan memiliki kemampuan ini, kamu dapat menciptakan suatu barang yang mungkin saja memiliki nilai jual yang tinggi serta mampu mengerjakan tugas secara efektif dan juga efisien.
- Memiliki kemungkinan untuk kamu meningkatkan atau menambah pendapatan. Karena memiliki berbagai kemampuan dan keterampilan, kita dapat memanfaatkannya untuk berbagai hal lain yang dapat menguntungkan secara ekonomis.
- Mampu mendukung usaha seseorang walaupun hanya dalam ruang lingkup pribadi. Karena memiliki keterampilan lain, segala pekerjaan yang kita lakukan akan lebih efisien dan tidak memerlukan banyak tenaga kerja
Adapun kemampuan soft skill mencakup pada hal-hal sebagai berikut.
- Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence)
- Kepemimpinan (Leadership)
- Komunikasi (Communication)
- Berpikir Kritis (Critical Thinking)
- Penyelesaian Masalah (Problem Solving)
- Menyelesaikan Konflik (Conflict Resolution)
- Manajemen Waktu (Time Management)
- Keterampilan Manajemen (Management Skill)
- Keterampilan Berbisnis (Business Skill)
- Negosiasi (Negotiation)
- Kerja Sama (Teamwork)
- Bekerja di Bawah Tekanan (Working under Pressure)
- Mengatasi Individu yang Sulit (Handling Difficult People)
Sebenarnya, kemampuan soft skill tidak hanya mencakup poin-poin di atas saja, masih banyak aspek-aspek yang mencakup di dalamnya
Komponen Soft Skill
Berikut beberapa komponen soft skill seperti yang dijelaskan oleh O’Brien yang menjadi kerangka penyusun dari kemampuan ini.
- Kemampuan dalam berkomunikasi yang terbagi menjadi dua yaitu, komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan yang menyangkut dengan kemampuan seseorang dalam menyusun kata dan kalimat ketika berbicara dengan orang lain. Sedangkan, komunikasi tulisan menyangkut dengan kemampuan seseorang dalam menyampaikan sebuah pesan kepada orang lain dalam bentuk tulisan.
- Kemampuan berorganisasi yang melibatkan kemampuan seseorang untuk dapat mengatur atau memanajemen waktunya agar segala sesuatu yang dikerjakannya dapat selesai tepat waktu. Kemampuan berorganisasi juga melibatkan berkaitan dengan motivasi yang merupakan faktor penting agar tugas yang diberikan dapat terselesaikan dengan baik dengan penuh tanggung jawab.
- Kemampuan bekerja sama di dalam sebuah tim, dengan begitu kamu akan lebih mudah diterima dalam sebuah lingkungan yang baru karena dapat menyesuaikan diri dengan baik.
- Kemampuan untuk memimpin sekelompok orang. Dalam menjadi pemimpin yang baik, seseorang harus memiliki kecakapan, visi yang tepat untuk dicapai, keteladanan akan suatu tanggung jawab, kemampuan untuk mengelola emosi, memiliki respon yang cepat serta bertanggung jawab akan segala hal.
- Kemampuan untuk berusaha, dimana meliputi kemauan untuk mempelajari suatu hal dan mampu memiliki ketahanan sehingga mampu bekerja dengan baik menghadapi tekanan yang ada.
- Sikap dan juga moral yang menjadi dasar dalam pengambilan sebuah keputusan di kemudian hari jika nantinya terjadi sebuah konflik.
Pengertian Soft Skill menurut Para Ahli
1. Elfindri, dkk. (2011)
Elfindri, dkk. mengungkapkan soft skill sebagai bentuk keterampilan hidup dalam bermasyarakat, baik itu untuk individu itu sendiri, berkelompok, maupun dengan Sang Pencipta. Dalam hal ini, keterampilan yang dimaksud ialah komunikasi atau interaksi, berbahasa, menata emosional, berkelompok, mempunyai moral dan etika, sikap sopan dan santun, serta keterampilan dalam aspek spiritual.
O’Brien menganggap soft skill adalah keahlian yang terdiri dari 6 komponen, yaitu kemampuan komunikasi, kepemimpinan, organisasi, kerja sama, usaha, dan juga etika.
3. Yuliani (2012)
Yuliani mengatakan soft skill sebagai bentuk kompetensi perilaku sehingga dikenal pula sebagai keterampilan interpersonal yang meliputi keterampilan komunikasi atau interaksi, negosiasi dan putusan konflik, pemecahan masalah kreatif, pandangan strategis, efektivitas pribadi, membangun tim, keterampilan memengaruhi dan keterampilan ide atau gagasan.
Aprinto mengemukakan soft skill adalah kepandaian sosial dalam berinteraksi dengan individu lainnya. Kemampuan ini dikembangkan, baik segi nilai maupun prinsip, yang implementasinya berupa keterampilan khusus atau tertentu. Kemampuan itu, di antaranya bernegosiasi, mengomunikasikan suatu hal, melayani individu lain, pemecahan masalah, menjual, dan semacamnya.
5. Putra (2005)
Putra berpendapat bahwa soft skill merupakan kemampuan dalam melaksanakan komunikasi atau interaksi sosial dan pendidikan kepribadian. Hal-hal tersebut didapatkan dari bermacam keterampilan khusus yang bisa membantu dalam meraih kesuksesan.
Sailah menegaskan soft skill sebagai keterampilan seseorang ketika melakukan hubungan atau interaksi dengan individu lain. Dalam hal ini, termasuk dalam keterampilan mengendalikan dirinya sendiri agar performa kerja dapat berkembang maksimal.
7. Purwoastuti dan Wayani (2015)
Purwoastuti dan Wayani mengemukakan soft skill adalah keterampilan tingkah laku personal juga interpersonal yang membantu guna mengembangkan kemampuan kerja individu. Adapun hal ini meliputi kemampuan non-teknis yang mana keberadaannya memang tak terlihat, tetapi itu sangat diperlukan dan sangat penting.
Widhiarso berpendapat bahwa soft skill adalah kemampuan yang memengaruhi individu berinteraksi dengan individu lainnya. Soft skill dikatakan juga sebagai kemampuan yang tak nampak dan seringkali berkaitan dengan emosi manusia.
9. Bernthal (dalam Muqowim, 2012: 5)
Menurut Bernthal (dalam Muqowim, 2012: 5), menyatakan bahwa soft skill dapat diartikan sebagai sebuah perilaku personal maupun interpersonal yang mengembangkan dan juga memaksimalkan kinerja sebagai manusia.
10. Patrick (2001)
menurut Patrick (2001) istilah soft skill dapat dikelompokkan menjadi 7 kategori yang sering disebut dengan Winning Characteristics yang terdiri dari kemampuan berkomunikasi, kemampuan berkelompok, kemampuan berorganisasi, kemampuan dalam memimpin, penggunaan logika, upaya diri, dan juga etika. Ketujuh karakter tersebut merupakan kemampuan non teknis yang wujudnya tidak dapat kita lihat namun sangat diperlukan dalam praktek kehidupan.
11. Putra dan Pratiwi (2005: 5),
Putra dan Pratiwi (2005: 5), menyatakan soft skill sebagai kemampuan-kemampuan yang tidak dapat terlihat dan harus dimiliki atau diperlukan untuk mencapai kesuksesan, sebagai contoh kemampuan seseorang berkomunikasi, kejujuran atau integritas dan sebagainya.
12. Klaus (2007)
Pengertian soft skill menurut Klaus (2007) meliputi kemampuan seseorang dalam hal personal, sosial, berkomunikasi, serta perilaku manajemen diri, yang mencakup beragam spektrum yang lebih luas seperti kemampuan seseorang akan kesadaran diri, kepercayaan, kemampuannya beradaptasi, berpikir kritis, memiliki empati, sikap inisiatif, mampu mengendalikan diri, berani untuk mengambil resiko dan mampu mengatur atau memanfaatkan waktu dengan baik.
13. Kaipa dan Milus (2005: 3-6)
Menurut Kaipa dan Milus (2005: 3-6), istilah soft skill merupakan sebuah kunci untuk meraih atau mencapai kesuksesan, yang termasuk didalamnya adalah kemampuan memimpin, pengambilan keputusan, penyelesaian konflik, kemampuan berkomunikasi, kreativitas, kemampuan presentasi, sikap kerendahan hati dan kepercayaan yang dimiliki, kecerdasan dalam emosional, integritas, komitmen, serta mampu bekerjasama.
14. Lorenz (2009)
Lorenz (2009) yang mengartikan soft skill sebagai sebuah keterampilan seseorang dalam membangun hubungan bersama orang lain dan juga dengan dirinya sendiri. Berbagai atribut soft skill meliputi berbagai hal, seperti nilai yang dianut, motivasi, perilakunya, kebiasaannya, karakter maupun sikap. Menurutnya, atribut yang ada tersebut dimiliki setiap orang namun dengan kadar yang berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Hal ini karena adanya pengaruh kebiasaan berpikir orang tersebut, perkataan yang diucapkan, bagaimana orang tersebut bertindak dan juga menyikapi suatu hal. Namun, atribut-atribut tersebut dapat diubah jika yang bersangkutan memang memiliki keinginan dan tekad untuk mengubahnya dengan cara berlatih untuk membiasakan diri akan hal baru.
15. Kechagias (2011: 83-84)
Kechagias (2011: 83-84) menyatakan ada beberapa hal yang menjadi penilaian dalam soft skill seseorang yaitu, kemampuannya bekerja, kepedulian orang tersebut, motivasi yang dimiliki, tingkat profesionalisme, pengaruh dari hasil kerjanya kepada tempat kerja, kedisiplinan, komunikasi dalam bentuk verbal, organisasi maupun perencanaan, kerjasama maupun rasa hormat, keinginan untuk membantu orang lain, kewaspadaan, kemampuan yang dimiliki untuk membantu, adaptasi serta loyalitas
Cara Meningkatkan Soft Skill
Kemampuan soft skill memang tak bisa dipelajari bak pendidikan formal di sekolah ataupun perkuliahan, akan tetapi soft skill dapat bangun dan berkembang seiring waktu berjalan. Hanya saja, hal itu memang membutuhkan upaya dan keinginan yang kuat dari dalam individu itu sendiri.
Namun, jangan khawatir karena di bawah ini akan ada beberapa cara yang dapat kita ikuti guna meningkatkan soft skill. Berikut penjabarannya.
- Memperbanyak Interaksi dengan Sesama
Cara pertama yang bisa kita ikuti ialah memperbanyak interaksi atau komunikasi dengan individu lain. Membangun interaksi juga komunikasi dapat memberikan kesempatan diri sendiri guna memahami sikap, tingkah laku, dan perilaku individu lain.
Kemudian, kita juga bisa mengoreksi perilaku dan sikap kita apabila sekiranya kurang sesuai atau kurang dapat diterima oleh individu lain. Dari berbagai tanggapan teman-teman ataupun masyarakat lain, kita bisa belajar dan berintrospeksi untuk memperbaiki diri. Maka secara tak langsung soft skill kita akan berkembang tahap demi tahap.
Dengan menerapkan soft skill ini pun, kita jadi mampu menjalin relasi yang baik dengan semua orang, bersikap sopan, dan aktif.
- Belajar untuk Mengatur Waktu (Time Management)
Setiap individu diharuskan pandai dalam mengatur waktu. Hal itu karena apabila kita tidak dapat mengatur waktu, segala pekerjaan atau aktivitas yang hendak kita jalani dan kerjakan akan tak terlaksana sesuai waktu yang ditentukan.
Akan tetapi, apabila kita mampu untuk mengatur waktu dengan sangat baik, meski pekerjaan sebanyak apapun, tentu pekerjaan itu tak akan terasa berat dan kita mampu untuk mengerjakannya sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Maka dari itu, sebelum deadline menghampiri, ada baiknya kita mencicil pekerjaan tersebut secara berkala sehingga pekerjaannya pun tak akan menumpuk sana sini.
Mengerjakan tugas atau pekerjaan secara terburu-terburu dapat mengakibatkan hasil kerja yang tak maksimal, alhasil jadi berantakan. Oleh Sebab itu, kita harus dapat menyelaraskan waktu untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan dengan aktivitas dan kegiatan lainnya agar tidak bentrok.
Dengan menerapkan soft skill ini, kita jadi dapat belajar untuk membedakan berbagai hal, baik itu hal primer, sekunder, maupun tersier. Jadi, aktivitas yang kita jalani akan lebih terjadwal dengan baik, terarah, dan teratur.
- Menguasai Emosi
Apabila ingin lebih mengembangkan soft skill yang sudah dimiliki, kita harus dapat menguasai atau mengendalikan segala emosi yang kita punya. Memang sangat tidak mudah, akan tetapi kita harus mengusahakannya semaksimal mungkin untuk mengendalikan rasa emosi itu. Dalam hal ini, pengendalian diri ini sangat diperlukan.
Apabila kita adalah seseorang yang memiliki sifat pemarah, rekan kerja atau individu yang ada di sekitar kita pun akan merasa tak nyaman atau bisa dikatakan dirinya merasa takut ketika bekerja atau berinteraksi dengan kita.
- Aktif Mengikuti Organisasi
Cara berikutnya yang dapat kita ikuti adalah dengan mengikuti berbagai organisasi. Saat ini, baik sekolah maupun kampus, pastinya sudah menyediakan banyak aktivitas dan kegiatan yang bisa meningkatkan kemampuan soft skill kita.
Kita bisa mengikuti salah satu atau beberapa organisasi yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat kita. Hal itu harus diikuti dengan keseriusan kita dalam mengikuti organisasi, komitmen, tekun, loyal, dan mengikuti serta menjalankan semua agenda organisasi tersebut. Dengan begitu, poin meningkatkan soft skill ini dapat berjalan sangat efektif.
Sebagai contoh, apabila kita memiliki minat di bidang bahasa, kita dapat mengikuti organisasi yang berkaitan dengan bahasa. Dengan begitu, kita dapat belajar banyak di dalamnya, mulai dari cara berkomunikasi dan berbahasa yang baik juga benar, bekerja sama, menghargai gagasan individu lain, relasi antarsesama, dan lainnya.
Pada dasarnya, menjadi anggota dalam suatu organisasi saja sudah cukup untuk meningkatkan soft skill kita. Akan tetapi, apabila kita ingin lebih mengembangkannya soft skill yang kita miliki, tentunya kita dapat mendaftarkan diri untuk menjadi pengurus organisasi tersebut. Dengan menjadi pengurus organisasi, kita dapat belajar untuk mengoordinasikan persoalan secara menyeluruh
- Perbanyak Ikut Seminar
Apakah kita termasuk salah satu orang yang malas menghadiri seminar? Tentunya banyak individu yang malas untuk mengikuti dan menghadiri seminar, bahkan beberapa di antaranya menghadiri seminar hanya karena ingin mendapatkan sertifikatnya saja.
Padahal, mengikuti seminar ada banyak manfaat dalam melatih dan meningkatkan soft skill kita, loh. Dengan mengikuti dan menghadiri seminar, kita bisa belajar terkait suatu hal secara langsung dari ahlinya. Selain itu, kita juga bisa mengajukan pertanyaan dan akan langsung mendapatkan jawabannya. Sehingga secara tak langsung, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi kita akan bertambah serta meningkat.
Tak hanya itu, seminar dapat membuat kita jadi tahu tren terbaru karena yang menjadi narasumber dari seminar tersebut adalah seorang ahli yang mana akan memaparkan materi perihal fenomena atau kejadian yang sedang terjadi di masa kini.
Kemudian, kita juga dapat memperoleh inspirasi, ide, dan motivasi agar dapat sukses layaknya para narasumber di dalam seminar-seminar tersebut.
- Mengikuti Kegiatan Volunteer
Cara meningkatkan soft skill berikutnya adalah perbanyak mengikuti kegiatan volunteer. Untuk melatih dan meningkatkan soft skill tak hanya melalui kegiatan organisasi saja, tetapi volunteer juga. Di dalam kegiatan volunteer, kita bisa meningkatkan kemampuan soft skill yang di antaranya leadership, communication, collaboration, time management, public speaking, dan mempunyai networking yang luas.
Kita akan bekerja dalam tim yang mana hal itu tentunya membutuhkan komunikasi (communication) dan kolaborasi (collaboration) yang baik. Kemudian, kita juga akan dituntut untuk bisa memimpin (leadership) dalam suatu kesempatan.
Lalu, kita juga harus dapat mengatur waktu (time management) sebaik mungkin agar kegiatan volunteer, kuliah atau sekolah dan aktivitas lainnya dapat berjalan secara seimbang sehingga tidak ada yang bentrok satu sama lain. Kemudian, dengan mengikuti kegiatan volunteer, public speaking kita akan dilatih secara optimal.
Tak hanya itu, menjadi volunteer di suatu komunitas tertentu, pastinya akan memperluas networking kita. Hal itu karena kita akan berkenalan dengan banyak orang baru, tak hanya sesama teman atau pelajar di kampus yang sama saja, akan tetapi pelajar dari kampus yang berbeda. Sebenarnya tak hanya pelajar yang mengikuti kegiatan ini, pekerja pun juga ada.
- Perbanyak Melakukan Diskusi dan Membaca Buku
Apabila kita ingin mengasah dan meningkatkan kemampuan soft skill, kita bisa sering-sering melakukan diskusi dengan teman di perkuliahan atau rekan kerja. Hal itu karena akan sangat membantu kita dalam mengembangkan soft skill berpikir kritis.
Tak hanya itu, rutin membaca buku akan memperbanyak kosakata, memperluas pengetahuan, dan memperdalam pembelajaran kita mengenai beragam topik.
Dalam melakukan diskusi, tidak melulu mendiskusikan terkait isu-isu yang berat, kita bisa membahas terkait hal yang ada di sekitar, misalnya, membahas sebuah film, atau buku-buku yang pernah kita baca.
Dengan begitu, kita akan bertukar pikiran dan saling memberikan gagasan, ide, atau pendapat masing-masing. Melalui ini, soft skill komunikasi kita juga akan berkembang dan meningkat dengan sendirinya
- Kenali Diri Sendiri
dengan mengenali diri sendiri terlebih dahulu secara keseluruhan, dengan begitu kita jadi mengetahui apa yang kita miliki dan memahami kemampuan tersebut, dari situ kita bisa mulai mempelajari dan mengasah kemampuan tersebut.
- Mulai Membangun Mimpimu
mulai membangun mimpi di masa depan yang nantinya ingin dicapai, dengan begitu kita memiliki motivasi dalam diri untuk mengejar dan meraih impian tersebut melalui pengembangan berbagai kemampuan yang kita miliki.
- Membangun Relasi
memulai untuk membangun relasi atau hubungan menggunakan cara komunikasi yang tepat, dengan begitu kita dapat mengasah kemampuan komunikasi kita sekaligus mencari relasi yang nantinya akan bermanfaat untuk impian yang ingin kita capai.
- Kenali Keadaan Lingkungan
mengenali keadaan lingkungan yang ada di sekitar kita, dengan begitu kita dapat memahami bagaimana cara kerja lingkungan tersebut dan nantinya dapat menjadi pembelajaran ketika kita diharuskan pindah ke lingkungan baru sehingga dapat beradaptasi dengan cepat dan baik di lingkungan tersebut.
- Cari Informasi
mencari informasi maupun referensi yang berhubungan dengan kemampuan yang ingin kita asah, dengan begitu kita memiliki pemikiran yang lebih terbuka dan luas mengenai apa yang harus dilakukan untuk menguasai kemampuan tersebut dan mencapai impian kita.
- Bergaul
bertanya dan juga mempelajari kemampuan ini dari orang lain, dengan belajar soft skill serta menanyakan hal-hal yang kita tidak ketahui kepada orang yang memang memiliki soft skill lebih baik dan berpengalaman dapat menjadi pembelajaran yang bermanfaat untuk kita.
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” – Al-Baqarah: 285
Referensi:
https://www.gramedia.com/best-seller/soft-skill