Pengetahuan Dasar Seputar Website

Memahami Website Untuk Pemula

Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs yang terdapat dalam sebuah domain atau subdomain yang berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet.

Website bisa diklasifikasikan berdasarkan beberapa katagori:

A.Berdasarkan sifatnya : berdasarkan sifatnya website dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Website statis

Website statis adalah website yang mempunyai tampilan tetap tidak berubah. Konten dari website statis juga sama, jarang sekali terjadi update, biasanya suatu website statis dibuat menggunakan kode HTML oleh seorang developer. Pembuatnya juga harus memahami kode HMTL dan pemrograman. Website ini dibuat dengan bantuan text editor atau program design website seperti Adobe Dream Weaver. Saat ini untuk membuat website statis sudah disediakan sarana sendiri seperti gohugo.io dan hexo.io.

Kelebihan website statis adalah cepat dan efisien untuk dikembangkan serta disimpan pada web hosting. Sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan skill khusus untuk mengubah konten, kurang bermanfaat karena konten menjadi cepat usang (out of date).

2. Website dinamis

Website dinamis adalah website yang kontennya selalu diperbarui secara berkala. Perubahan atau penambahan konten bisa dilakukan oleh seorang developer atau dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki akses untuk memperbarui konten. Kebanyakan website saat ini berupa website dinamis karena pengelolaannya yang mudah. Keuntungan dari website dinamis ini adalah memiliki banyak fitur tambahan, lebih mudah menambah konten baru untuk menambah pengunjung baru dari search engine, dan lebih mudah dikelola bahkan oleh 2 orang atau lebih. Sedangkan kekurangan website dinamis adalah membutuhkan waktu dan dana yang lebih banyak untuk melakukan pengembangan serta biaya hosting yang lebih mahal.

B. Jenis website berdasarkan konten

Pembagian website juga bisa berdasarkan kontennya. Pembagian ini mengacu pada tujuan dibuatnya website itu sendiri. Ada banyak jenis website menurut konten atau tujuannya, di antaranya:

1. Website pribadi

Konten website pribadi ini tergantung kemauan pemilik website. Bisa berupa satu topik khusus maupun campuran. Sejak tahun 2000an, penggunaan website pribadi menjadi tren yang menggantikan jurnal pribadi, karena kemudahan aksesnya bisa dari mana saja. Beberapa orang memanfaatkan website pribadi menjadi sumber penghasilan dan pekerjaan. Dengan cara membuat artikel dengan topik tertentu yang menarik minat baca pengunjung, Misalnya ulasan seputar kuliner nusantara. Setelah mendapat banyak kunjungan setiap hari, pemilik website memasang iklan pada websitenya dan akan memperoleh komisi jika ada pengunjung yang mengklik iklan tersebut.

  1. Website portofolio

Sebenarnya website ini termasuk bagian dari website pribadi. Namun memiliki tujuan khusus untuk mempublikasi portofolio pekerjaannya. Biasanya digunakan oleh para profesional atau freelancer untuk meyakinkan calon klien supaya mempekerjakannya.Keber adaannya website portofolio menjadi sangat penting. Terutama dalam hal kemudahan pendokumentasian. Menyimpan arsip hasil kerja akan lebih mudah dilakukan dengan media digital daripada media fisik. Selain penyimpanan, proses publikasinya pun sangat mudah.

  1. Website e-commerce (toko online)

Website e-commerce lebih dikenal dengan nama website toko online. Pemiliknya bisa berupa perorangan maupun perusahaan. Website ini berupa tampilan produk atau jasa yang akan dijual oleh pemilik website maupun orang yang bermitra dengan pemilik website. Dari keterangan itu maka tujuan website ini jelas untuk mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan maupun jasa yang ditawarkan.

  1. Website perusahaan

Berbeda dengan website e-commerce, website perusahaan berisi profil perusahaan. Jadi fokus website perusahaan bukan pada penjualan barang atau jasa, tetapi pada pengenalan produk atau jasanya. Sehingga calon pembeli lebih mengenal produk dan jasa serta menfaatnya.Dengan adanya website perusahaan, kepercayaan konsumen pada suatu produk dan jasa akan meningkat. Konsumen menjadi loyal dan calon konsumen yang belum pernah menjadi pelanggan menjadi lebih yakin untuk mencoba.

  1. Website instansi atau organisasi

Website ini adalah website milik suatu instansi atau organisasi nirlaba baik milik pemerintah maupun swasta. Tujuan website ini adalah sebagai sosialisasi program kerja suatu instansi, laporan kegiatan, dan lain-lain.

Di indonesia, website instansi resmi pemerintah biasanya dikenali dengan domain .go.id, sedangkan untuk organisasi biasanya dikenali dengan domain .org atau .or.id.

  1. Website pendidikan

Website pendidikan berisi tentang informasi dari suatu lembaga pendidikan, baik pendidikan tingkat tinggi sampai dasar bahkan PAUD. Untuk membuat website pendidikan, suatu lembaga pendidikan, sekolah atau universitas, diharusnya membuat pengajuan khusus kepada PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia).Website pendidikan tinggi biasanya menggunakan ekstensi .ac.id, sedangkan untuk website sekolah biasanya berekstensi sch.id.

  1. Website komunitas online

Berbeda dengan website organisasi, website komunitas yaitu website yang dimanfaat oleh sekumpulan orang dalam berbagai hal secara online. Website komunitas biasanya memiliki satu topik tertentu sesuai nama komunitasnya. Kecuali untuk komunitas baca tulis, maka tema website bisa beragam karena kontributor tulisan berasal dari banyak orang dengan berbagai bidang minat.

  1. Website media massa

Berikutnya ada website media massa yaitu berisi berita-berita terkini sesuai bidangnya. Ada berita politik, olah raga, maupun berita lokal. Website media massa termasuk website yang paling sering mengalami perubahan atau penambahan konten secara berkala, bisa setiap minggu, setiap hari atau bahkan setiap jamnya.

  1. Website serba-serbi dan hiburan

Website ini biasanya berisi informasi-informasi yang sifatnya menghibur, atau informasi serbai-serbi hal unik dan menarik yang belum banyak diketahui orang.

  1. Website search engine

Ini adalah jenis website yang menampilkan rekomendasi website lain yang berisi informasi dari hasil pencarian pengguna internet terhadap suatu topik. Misalkan anda ingin mengetahui informasi tentang persyaratan pengajuan NUPTK, maka website search engine ini akan merekomendasikan beberapa website lain yang mempunyai informasi yang relevan tentang syarat pengajuan NUPTK.

  1. Website sosial media

Website sosmed adalah website yang paling poluper dikalangan pengguna internet. Dengan website ini para pengguna dapat bertukar informasi dengan mudah, saling berteman atau mengikuti berita terbaru dari seseorang secara personal. Sebagian orang memanfaatkan sosial media untuk kepentingan pekerjaan dan mencari uang. Yaitu dengan berjualan produk fisik, digital maupun jasa.

 

2. Jenis-jenis platform website

Platform website adalah tempat untuk menjalankan operasi software dan sangat penting untuk pengembangan website. Dengan kata lain, dengan inilah para developer membangun sebuah website. Adapun jenis-jenis website berdasarkan platformnya adalah:

  1. HTML dan CSS

HTML dan CSS merupakan platform dasar dari sebuah website. Dengan platform inilah website generasi awal mula-mula dikembangkan. Website-website statis dikembangkan dengan platform ini. Dalam menggunakan platform ini, seseorang harus menguasai pemrograman HTML. Oleh karena itu, tidak semua orang mampu membuat website dengan platform ini.

  1. CMS

CMS merupakan singkatan dari Content Management System. Ini adalah platform paling populer yang digunakan orang untuk membuat website. Karena CMS ini adalah perangkat lunak yang fungsinya untuk membuat dan mengatur konten. Dengan CMS, anda bisa membuat website dengan lebih cepat dan tanpa perlu mahir pemrograman web.Ada banyak CMS yang tersedia, yaitu Joomla, Drupal, Magento, Blogger, Shopfy, namun yang paling populer digunakan adalah CMS WordPress. Ada hampir 60% website yang dibuat menggunakan CMS WordPress. Sisanya merupakan CMS lain yang masing-masing tak lebih dari 10%.

Meskipun CMS WordPress merupakan CMS paling populer, bukan berarti CMS yang lain sulit digunakan. Masing-masing CMS memiliki cara kerja sendiri. Dan di internet lebih banyak tutorial tentang pengguanaan CMS WordPress, sehingga bagi pemula menggunakan WordPress akan menjadi lebih mudah.

  1. Website builder

Cara termudah membuat website adalah dengan menggunakan platform Website Builder. Dengan ini anda dapat membuat website tanpa perlu mengetahui pemrograman bahkan design web sama sekali.

Kelebihan website builder ini adalah pengguna bisa mendapatkan paket lengkap pembuatan website, dari domain, hosting, hingga pilihan template website. Pengguna hanya perlu melakukan perbaikan konten sesuai dengan yang diinginkan dan akan mendapatkan layanan bantuan dari penyedia website builder.Contoh-contoh website builder yang bisa anda gunakan adalah Wix, Site Builder, Weebly dst

c. Jenis website berdasarkan generasinya

Untuk pembagian website jenis terakhir ini sebenarnya mengklasifikasikan website berdasarkan perkembangan website itu sendiri. Menurut wikipedia, klasifikasi ini membagi website dalam 3 jenis:

  1. Web 1.0

Web 1.0 adalah teknologi web pertama kali yang banyak digunakan oleh situs web pribadi. Pada saat itu web 1.0 hanya berfungsi sebagai penampil berupa web statis, desainnya murni menggunakan HTML, dan komunikasinya hanya 1 arah via pengiriman email.

  1. Web 2.0

Web 2.0 merupakan istilah yang dicetuskan oleh OReilly Media pada pertengahan 2003 silam. Era web 2.0 ini sudah mampu menjalankan fungsi interaksi 2 arah dengan munculnya website-website sosial media dan website komunitas.

  1. Web 3.0

Web 3.0 berhubungan dengan konsep web semantik. Web semantik merujuk pada teknik yang memungkinkan konten tidak hanya dimengerti oleh manusia tetapi juga komputer. Keunikan web 3.0 ini adalah konsep manusia mampu berkomunikasi dengan mesin cari, sehingga suatu informasi spesifik bisa diperoleh tanpa bersusah payah mencari satu per satu pada setiap website. Bahkan web 3.0 juga mampu memberikan keterangan-keterangan relevan tentang suatu informasi meskipun tidak diminta oleh pengguna.

Menganal Hastag dan manfaatnya dalam Digital Marketing

Hastag

Tujuan penggunaan hashtag (tkita pagar #) dalam media sosial dan konten online adalah untuk meningkatkan visibilitas, pencarian, dan keterlibatan pada konten kita. Berikut adalah beberapa tujuan umum penggunaan hashtag:

  1. Meningkatkan Visibilitas: Dengan menambahkan hashtag ke postingan kita, kita membuat postingan kita lebih mudah ditemukan oleh orang yang mencari topik yang relevan. Ini meningkatkan visibilitas konten kita.
  2. Mengorganisir Konten: Hashtag dapat digunakan untuk mengelompokkan konten berdasarkan topik atau tema tertentu. Misalnya, kita dapat menggunakan hashtag #Travel untuk semua postingan tentang perjalanan kita. Ini membantu audiens kita menemukan konten yang mereka minati.
  3. Peningkatan Keterlibatan: Postingan yang menggunakan hashtag yang relevan dapat menghasilkan lebih banyak interaksi seperti like, komentar, dan berbagi. Orang yang tertarik pada topik tersebut lebih mungkin terlibat.
  4. Pencarian Informasi: Orang dapat mencari informasi atau konten tentang topik tertentu dengan mengikuti hashtag yang relevan. Misalnya, seseorang yang ingin mencari informasi tentang perjalanan dapat mencari #Travel.
  5. Promosi dan Kampanye: Perusahaan dan organisasi sering menggunakan hashtag untuk mengiklankan kampanye atau acara khusus. Ini membantu dalam melibatkan audiens, mengukur dampak kampanye, dan melacak partisipasi.
  6. Pengelompokan Konten Acara: Ketika kita mengadakan acara atau konferensi, penggunaan hashtag khusus untuk acara tersebut membantu peserta dan pembicara untuk mengidentifikasi dan berinteraksi dengan konten terkait acara.
  7. Mendukung Gerakan Sosial dan Aktivisme: Gerakan sosial sering kali menggunakan hashtag untuk memobilisasi orang untuk berpartisipasi dalam kampanye atau membagikan cerita mereka terkait isu-isu penting.
  8. Mengikuti Trending Topics: Orang sering mengikuti atau mencari hashtag yang sedang trending untuk tetap terhubung dengan topik populer saat itu.
  9. Peningkatan Kesadaran Merek: Merek dapat menciptakan hashtag unik untuk mempromosikan kampanye dan membangun kesadaran merek. Contohnya adalah kampanye #JustDoIt oleh Nike.
  10. Memotivasi Peserta Kontes atau Challenge: Dalam kontes atau tantangan sosial, penggunaan hashtag yang ditentukan memungkinkan peserta untuk berpartisipasi dan membagikan konten mereka untuk kesempatan memenangkan hadiah.

Hashtag yang digunakan secara cerdas dan relevan dapat menjadi alat yang kuat dalam meningkatkan keterlibatan online kita, mempromosikan konten kita, dan menghubungkan kita dengan audiens yang relevan.

Mengenal Riset Kata Kunci (Keyword Research) dan manfaatnya

Riset Kata Kunci (Keyword Research)

Tujuan dari riset kata kunci atau keyword research adalah untuk mengidentifikasi dan memahami kata kunci yang paling relevan dan dicari oleh audiens target kita. Berikut beberapa tujuan utama dari riset kata kunci:

  1. Meningkatkan Visibilitas: Dengan menemukan kata kunci yang banyak dicari, kita dapat mengoptimalkan situs web atau konten kita untuk muncul di hasil pencarian mesin pencari, yang meningkatkan visibilitas situs kita di antara audiens yang mencari topik terkait.
  2. Meningkatkan Trafik Organik: Dengan menargetkan kata kunci yang relevan, kita dapat mengarahkan lebih banyak trafik organik (trafik yang datang dari hasil pencarian) ke situs kita. Ini dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang potensial tertarik pada produk, layanan, atau konten kita.
  3. Meningkatkan Kualitas Trafik: Riset kata kunci membantu kita menargetkan kata kunci yang relevan dengan bisnis atau topik kita, sehingga kita dapat menarik pengunjung yang lebih mungkin tertarik pada apa yang kita tawarkan.
  4. Peningkatan Konversi: Dengan mengidentifikasi kata kunci yang mencerminkan niat pembelian atau tindakan lain yang diinginkan, kita dapat meningkatkan peluang konversi, seperti penjualan produk atau pendaftaran layanan.
  5. Memahami Audiens: Riset kata kunci membantu kita memahami apa yang menjadi fokus dan kebutuhan audiens kita. kita dapat belajar tentang masalah yang mereka hadapi, pertanyaan yang mereka ajukan, dan bahasa yang mereka gunakan.
  6. Membangun Otoritas dan Citra Merek: Dengan menghasilkan konten berkualitas berdasarkan kata kunci yang relevan, kita dapat membangun otoritas di industri kita dan menciptakan citra merek yang kuat.
  7. Mengukur Kinerja: Riset kata kunci juga membantu kita mengukur kinerja kampanye SEO dan melihat perkembangan dalam peringkat kata kunci seiring waktu.
  8. Bersaing Lebih Baik: Dengan mengetahui kata kunci yang digunakan oleh pesaing kita, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam bersaing di pasar yang kompetitif.
  9. Optimasi Biaya per Klik (CPC) dalam Iklan Berbayar: Jika kita menggunakan iklan berbayar seperti Google AdWords, riset kata kunci dapat membantu kita memilih kata kunci yang relevan dan efisien sehingga kita dapat mengoptimalkan biaya per klik (CPC).

Dengan melakukan riset kata kunci yang baik, kita dapat merancang strategi pemasaran dan SEO yang lebih efektif, dan menghasilkan konten yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi audiens kita. Ini merupakan elemen penting dalam strategi pemasaran digital yang berhasil.

Memahami Product Knowledge :Definisi, Faktor dan Contoh Contohnya

Memahami Product Knowledge :Definisi, Faktor dan Contoh Contohnya

Pendahuluan

Secara harfiah, Pengetahuan Produk atau Product Knowledge adalah kumpulan informasi mengenai suatu produk bisnis. Atau dengan kata lain, semua informasi tersebut berkaitan dengan produk yang dipasarkan sehingga dapat mendorong terjadinya penjualan.

Dari sisi konsumen, product knowledge merujuk kepada pemahaman tentang berbagai informasi yang diterima, seperti terminologi, fitur, harga, hingga kepercayaan akan suatu produk sehingga mereka terdorong untuk membeli.

Dalam berbisnis, product knowledge berfungsi sebagai dasar informasi tentang bagaimana konsumen kenal dan dekat dengan produk kita. Oleh karena itu, baik tim marketing ataupun tim sales sangat wajib menguasai apapun seluk-beluk produknya. Pengetahuan produk tersebut harus jelas disampaikan sebagai petunjuk atas apa yang ditawarkannya kepada konsumen, sehingga mereka nantinya tidak berpaling atau salah dalam membuat keputusan.

 

Manfaat Mengetahui Product Knowledge

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Brand

Percaya diri merupakan sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri. Rasa percaya diri memiliki banyak manfaat dan menghindarkan rasa cemas, khawatir, serta rendah diri.

Dengan mengetahui product knowledge, tim pemasaran akan lebih percaya diri dalam menjalankan pemasaran. Oleh karena itu, peluang terjualnya produk akan menjadi lebih besar.

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Tim Bisnis

Kemampuan dalam berkomunikasi yang baik merupakan hal penting untuk menyampaikan dan memahami informasi suatu produk secara tepat dan akurat.

Tetapi, jika seorang tim pemasaran mempunyai komunikasi yang kurang baik, khawatirnya informasi tersebut tidak tersampaikan dengan baik sehingga terjadi miscommunication.

Dengan memahami product knowledge, tim pemasaran dapat melakukan komunikasi yang baik ketika berhadapan langsung dengan calon customer, sehingga mereka dapat yakin dengan produk yang ditawarkan.

Meningkatkan Brand Identity yang Lebih Baik

Semua pebisnis pasti ingin image perusahaan mereka dikenal baik. Dengan mengetahui produk sendiri, kita juga turut akan meningkatkan brand identity menjadi lebih baik. Terutama, brand identity adalah salah satu faktor terpenting untuk membentuk persepsi orang terhadap bisnis yang dijalankan.

Meningkatkan Kepercayaan & Keyakinan Konsumen akan Brand

Disaat seorang tim bisnis telah berhasil membangun persepsi dan kepercayaan konsumen, maka bisnis kita pasti akan mendapatkan lebih banyak konsumen yang kembali untuk membeli produknya lagi.

Konsumen tersebut dapat merekomendasikan secara gratis kepada orang-orang terdekatnya. Konsumen akan secara sukarela mempromosikan produk tersebut karena mereka telah memiliki pengalaman yang baik.

Menciptakan Brand Awareness

Manfaat lain dari product knowledge adalah menciptakan brand awareness. Brand awareness penting bagi bisnis karena konsumen cenderung membeli produk dari brand yang dikenalnya.

Dikutip dari Nielsen Global New Product Innovation Survey, 59% konsumen lebih memilih untuk membeli produk baru yang dibuat oleh brand yang tidak asing bagi mereka.

Tidak jarang, beberapa brand memanfaatkan media sosial, seperti Instagram, TikTok, atau Facebook, untuk membangun awareness yang kuat bagi brand mereka.

Apa Saja Contoh Product Knowledge serta Faktornya?

Terdapat beberapa faktor dalam pengetahuan produk. Faktor-faktor tersebut penting dipahami agar mudahkan kita menemukan “Unique Selling Point” (USP) suatu produk.

Berikut 10 contoh faktor product knowledge yang perlu kita ketahui:

  1. Nilai Produk

kita perlu mengetahui nilai suatu produk sebelum menawarkan kepada konsumen. Value sendiri nantinya akan menjadi pembanding produk kita dengan produk sejenis milik kompetitor. Jika nilai produk kita ternyata lebih unggul dibandingkan milik kompetitor, maka konsumen pasti akan memilih produk kita.

  1. Harga Produk

Harga produk adalah ukuran terhadap besar kecilnya atas kepuasan seseorang terhadap suatu produk. Konsumen tidak segan membayar mahal suatu produk yang diinginkan jika produk tersebut memiliki jaminan atas kualitasnya.

Contohnya, kita mengetahui produksi produk limited edition (edisi terbatas), maka kita bisa memberinya harga yang lebih tinggi dengan produk lainnya.  Meskipun pembeli mengeluarkan uang yang lebih tinggi, tetapi mereka akan merasa puas karena produk tersebut tidak sama dengan produk lainnya.

  1. Sejarah Produk

Sejarah produk menjadi peranan utama mengapa produk tersebut bisa dibuat. Ini adalah tahap dimana produk tersebut berkembang. Misalnya, saat pertama kali sebuah perusahaan hanya memiliki satu jenis produk.  Lalu, dengan perkembangan yang pesat, perusahaan tersebut menambah beberapa jenis produk lainnya dengan menambah varian rasa atau varian warna. Sehingga konsumen pun memiliki banyak pilihan terhadap produk tersebut.

  1. Umur Produk

Setiap produk pasti memiliki expired date yang merupakan batas maksimal produk aman untuk dikonsumsi. Hal ini berkaitan dengan penurunan mutu atau kualitas produk. Contohnya, perubahan rasa atau atribut sensori lainnya (warna, aroma, tekstur). Dengan mengetahui umur dari produk, akan menunjukkan rasa peduli kita kepada calon customer yang akan mengkonsumsi produk yang kita tawarkan.

  1. Proses Pembuatan Produk

Proses pembuatan produk adalah kegiatan mengolah dengan menggunakan peralatan untuk menghasilkan suatu produk. Dimana, produksi ini juga menambah dan meningkatkan nilai guna dari suatu produk. Sehingga menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat bagi konsumen. Dengan menyampaikan tahapan pembuatan produk, kita juga turut dapat meyakinkan calon customer untuk membeli produk. Terlebih produk yang kita tawarkan adalah jenis produk dikonsumsi langsung seperti, skincare atau makanan.

  1. Bagaimana Produk Digunakan (Penggunaan)

Faktor product knowledge satu ini, memang sangat penting terutama jika kita menjual produk yang langsung dipakai.

Sebuah produk pasti mempunyai nilai guna yang akan menjadi lebih tinggi tergantung fungsi dari produk tersebut. Suatu fungsi produk mencakup bagaimana produk tersebut digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen.

  1. Bagaimana Produk Dapat Bermanfaat (Pemanfaatan)

Ini adalah mencakup apa yang konsumen rasakan dan nikmati melalui pembelian produk atau layanan tertentu. Suatu produk umumnya dipkitang mampu memberikan satu atau lebih manfaat kepada konsumen.

Misalnya, dari sebuah produk sepatu lari, konsumen mendapatkan manfaat fungsional berupa daya cengkram yang baik. Namun ada manfaat non fungsional lainnya, yaitu manfaat ekspresi diri karena memberikan gaya untuk menunjukkan ekspresi diri konsumen.

  1. Layanan Produk

Setiap perusahaan pasti memiliki layanan yang diberikan terhadap produk yang ditawarkannya.

Misalnya, suatu perusahaan memiliki tanggung jawab atas kerusakan yang terjadi pada produk dalam bentuk perbaikan, garansi ,dan sebagainya. Namun, biasanya layanan seperti ini akan memiliki batas periode dengan syarat tertentu.

  1. Atribut Produk

Atribut produk adalah aspek fisik dari suatu produk atau jasa yang dapat dilihat atau dirasakan, seperti model, ukuran, warna, dan sebagainya. Contohnya adalah warna tas komputer, bentuk tampilan luar mobil, motif pakaian wanita, dan sebagainya. Sama halnya dengan jasa, atribut jasa dapat dilihat dari reputasi dan harga yang harus dibayar untuk memperoleh jasa tersebut.

  1. Add-On atau Tambahan Lain dari Produk

Menambahkan fitur dan fungsi baru bisa meningkatkan manfaat fungsional suatu produk. Contohnya, produsen smartphone yang menambahkan kamera beresolusi tinggi pada produk terbaru mereka.Elemen-elemen tambahan semacam itu bisa memenuhi ekspektasi konsumen dan membuat konsumen membayar ekstra.

Product Knowledge dan Contoh

    1. Nilai Produk :Nilai produk Orisinil vs produk KW
    2. Harga Produk : Harga produk everyday luxury, premium core, ultra high end, hingga bespoke
    3. Sejarah Produk: Evolusi chipset komputer dari masa ke masa
    4. Umur Produk : Tanggal konsumsi dan kedaluwarsa produk roti
    5. Proses Pembuatan Produk : Proses penjahitan gaun pengantin kustom
    6. Penggunaan Produk : Panduan pemakaian robot pembersih rumah otomatis
    7. Pemanfaatan Produk :Insole sepatu yang nyaman diinjak saat berlari
    8. Layanan Produk : Garansi perbaikan pada saat pembelian gadget baru
    9. Atribut Produk :Varian warna pada smartphone flagship
    10. Add-on (Tambahan) :Tambahan fitur “Power Tailgate” pada mobil

 

Resume Pertanyaan Seputar Apa Itu Product Knowledge

  1. Apa yang Dimaksud dengan Product Knowledge?

Product knowledge adalah semua pengetahuan terkait karakter produk, baik dari segi cara penggunaan, harga, fitur, dan informasi detail lainnya. Hal ini juga termasuk value yang membedakan produk kita dengan yang milik kompetitor.

  1. Apa Pentingnya Product Knowledge bagi Bisnis?

Beberapa fungsi product knowledge adalah dapat meningkatkan rasa percaya diri tim pemasaran ketika berhadapan dengan calon konsumen yang dapat berujung pada peningkatan penjualan.

Dengan mengetahui product knowledge yang baik, peluang terjualnya produk juga akan lebih besar.

  1. Apa Saja Elemen dari Product Knowledge?

Elemen utama pengetahuan produk terdiri atas informasi dasar produk, desain produk, material dasar dan komposisi komponen, proses produksi dan pembuatan, hingga fungsi dasar produk

Mengenal Digital Marketing

Digital marketing adalah strategi pemasaran yang menggunakan platform digital dan saluran online untuk mencapai dan berinteraksi dengan audiens target. Langkah-langkah dalam digital marketing meliputi:

  1. Perencanaan Strategi dan Tujuan: Identifikasi tujuan pemasaran digital yang spesifik, seperti meningkatkan penjualan, kesadaran merek, atau konversi situs web juga Lakukan penelitian pasar untuk memahami audiens target, pesaing, dan tren industri (Research Keyword dengan Google Trend,dst) dan tentukan anggaran dan sumber daya yang tersedia.
  2. Penelitian Target Audience: Kenali audiens target kita. Siapa mereka, apa yang mereka butuhkan, dan di mana mereka berada secara online? Ini membantu kita menyusun pesan yang relevan.
  3. Pemilihan Platform/saluran Digital: Pilih platform digital yang sesuai untuk audiens kita. Ini bisa meliputi situs web, media sosial (seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan LinkedIn), iklan PPC (Pay-Per-Click), email marketing, SEO (Search Engine Optimization), dan lainnya.
  4. Pembuatan dan Pengembangan Pesan/Konten (Content Marketing, Calender Contents) Buat pesan dan konten yang menarik dan relevan untuk audiens kita. Pastikan konten sesuai dengan tujuan kampanye kita.
  5. Optimisasi SEO: Jika kita menggunakan konten situs web, pastikan untuk mengoptimalkan konten kita untuk mesin pencari agar mudah ditemukan oleh audiens kita.
  6. Penggunaan iklan online (SEM) dst: kita dapat menggunakan iklan PPC seperti Google AdWords atau iklan media sosial untuk mencapai audiens lebih besar dan mendapatkan hasil cepat.
  7. Pengukuran Kinerja: Gunakan alat analitik web seperti Google Analytics untuk melacak kinerja kampanye kita. Ini mencakup pengukuran trafik, konversi, tingkat interaksi, dan lainnya.
  8. Optimisasi dan Perbaikan: Berdasarkan data pengukuran kinerja, lakukan perbaikan pada kampanye kita. Ini bisa mencakup pengoptimalan kata kunci, penyesuaian pesan, atau perubahan strategi.
  9. Pemantauan dan Interaksi Sosial: Terlibat dengan audiens kita secara online. Tanggapi komentar, pertanyaan, dan umpan balik dari pelanggan potensial.
  10. Uji Coba: Lakukan eksperimen dengan berbagai strategi dan taktik untuk melihat apa yang paling efektif dalam mencapai tujuan kita.
  11. Konsistensi: Pertahankan konsistensi dalam pesan merek dan aktivitas digital marketing kita untuk membangun kepercayaan dan kesadaran merek yang kuat.
  12. Edukasi Terus-Menerus: Industri digital marketing terus berubah. Teruslah mempelajari perkembangan terbaru dan teknik terbaik untuk tetap relevan dan efektif.

Digital marketing adalah alat yang kuat untuk mempromosikan bisnis atau merek secara online. Dengan merencanakan, melaksanakan, dan mengukur kampanye secara bijak, kita dapat mencapai audiens target kita dan mencapai tujuan pemasaran kita dengan lebih efektif.